"Assalamu'alaikum. Maaf mengganggu. Saya D***, Bogor. 1 tahun saya pacaran dan 3 bulan lalu putus. Padahal kami sudah niatan nikah tahun depan. Apakah saya harus mempertahankan dia atau cari yang lain, tapi hati saya masih condong ke dia. Saya mendapat nomor ini dari buku karangan yang berjudul "Pelangi Cinta." Terimakasih."
Pesan singkat ini masuk ke HP saya tadi malam. Alhamdulillah, buku "Pelangi Cinta" memang sedang banyak dibutuhkan para penjemput jodoh. Kali ini datang dari seorang pembaca Muslimah Bogor. Buku ini berarti memang sudah tersedia di seluruh toko buku Gramedia se-Indonesia. Insya Allah di lain kesempatan akan saya share beberapa kesan dan komentar dari pembaca yang lain.
Masih seputar jodoh dan nikah. Sebetulnya kalau teman-teman membaca buku "Pelangi Cinta", apapun bentuk kegalauan dan kerisauan hati tentang jodoh dan menikah akan terjawab secara gamblang di buku itu. Buku ini sengaja ditulis dengan bahasa yang sederhana dan ringan. Teman-teman bisa melihat cover buku ini, perpaduan warna biru dan merah muda yang begitu indah, ditambah pelangi yang membentang. Begitu pun dengan isinya, didesain dengan warna merah muda dan tata letak yang unik sekali. Buku ini paling unik dari ke empat buku saya yang lain.
Teman-teman saya yang baik, terutama buat teman-teman Muslimah. Kalian adalah perempuan ciptaan Allah yang mulia dan terhormat. Menjadilah perempuan yang sepenuhnya mulia dan terhormat di hadapan siapapun. Niat dan ikhtiarkan dengan baik untuk menjemput jodoh dan menikah. Ingat ya, niatnya untuk menikah, bukan pacaran. Kalau niatnya sudah salah, maka proses dan hasilnya insya Allah nggak akan berkah. Sudah terlampau banyak pesan-pesan yang masuk ke saya, entah melalui SMS, BBM, Facebook, dll yang sakit hati dan menyesal telah berpacaran.
Nah, kalau sudah niatnya menikah, jemputlah jodohmu dengan cara-cara yang baik. Maksudnya? Ajak calon jodohmu untuk menikah. Jika jawaban dia kebanyakan 'tetapi', banyak alasan, dan kebanyakan ngeles, sudah dapat dipastikan dia tidak serius denganmu. Dia tidak ingin menghalalkan cinta denganmu. Dia belum siap menikah. Maka saran saya, jemput jodoh jangan bodoh. Jangan juga memaksakan kehendak.
Sebetulnya sederhana ya cara jemput jodoh itu. Yang membuat ribet itu kitanya sendiri. Sering kali saya mendapatkan keluhan-keluhan ini; "Saya terlanjur cinta", "Saya yakin dia jodoh terbaik saya", "Saya tidak mau kehilangannya", dan ungkapan-ungkapan lain sejenisnya. Saran saya, jangan kalian memaksakan kehendak. Apalagi sampai menentang restu orang tua, sampai maksa-maksa Allah. Waspada sama cinta buta. Cinta yang palsu yang dapat membukakan mata hati para penjemput jodoh.
Ingat, laki-laki yang serius padamu, nggak akan memberikan harapan palsu. Laki-laki yang serius padamu akan segera menjemputmu, dengan menjemput ridha dari orang tuamu. Laki-laki yang cinta padamu, nggak akan membuatmu menangis dan sakit hati. Laki-laki yang cinta padamu, nggak akan menghinakanmu, nggak akan membuatmu menunggu lama.
Dua insan yang saling cinta, merekalah yang saling membutuhkan. Kalau hanya seorang saja yang membutuhkan, berarti cintamu bertepuk sebelah tangan. Lagian nih, jangan jadi Muslimah yang ke-ge-er-an. Hehe. Iya lah jangan jadi Muslimah gampangan. Kalian, para Muslimah manusia yang mahal, jangan mau jadi Muslimah murahan. Jernihkan pikiran dan hati ya. Jangan mengenyampingkan cinta Allah dan orang tuamu, hanya karena seorang laki-laki yang menggantungkanmu. Laki-laki yang telah membuat suram nasib dan masa depanmu. Begitu ya. Pokoknya harus baca nih, buku "Pelangi Cinta: Merayu Allah, Mudahkan Jodoh." Saya tunggu kiriman foto, kesan, komentar, masukan, dan lainnya.
Nah, sudah tahu kan, kamu mesi gimana, putus atau terus?

0 Response to "Putus atau Terus"
Post a Comment