Ia Sekolah Sambil Jualan

INSPIRASI SHALIHAH - Namanya Imas Siti Rostika, salah seorang siswi MAN Kota Banjar. Ia tak seperti pelajar pada umumnya. Ia rela menukar jam mainnya dengan berjualan. Ia mampu melawan rasa gengsinya dengan berani berdagang. Ya, sembari bersekolah, ia berjualan tahu bulat, yang ia taruh di sebuah kotak kaca mirip kotak amal masjid. Kabar ini saya dapat dari koran yang saya baca hari ini.
 
Dulu, zaman saya MA (sekolah setara SMA), tidak ada tuh teman-teman yang punya inisia...tif berjualan. Atau mungkin ada, saya-nya aja yang nggak tahu. Hehe. Termasuk saya sendiri, dulu saat sekolah tak pernah terpikir bisa hidup mandiri seperti Imas. Sekolah sambil jualan, bantu keuangan dan ekonomi keluarga.
Ia Sekolah Sambil Jualan
 
Saya juga ragu sama teman-teman pelajar masa kini, selain Imas, apakah masih punya rasa berani seperti itu, berani melawan gengsi. Sebab kebanyakan yang ada, pelajar itu identik dengan hura-hura, pergaulan bebas, HP-nya selalu bagus, dan segala perlengkapan lainnya, tetapi semuanya hasil dari merengek dari orang tua. Punya HP, laptop, dan barang bagus lainnya, sama sekali nggak bangga, karena hasil morotin duit orang tua.
 
Saya malu, dan pasti menyesal. Kenapa dulu tidak sehebat Imas. Jika dulu, entah sekarang, teman-teman laki-laki saya di sekolah sering 'merendahkan' teman-teman perempuan, kalau saja Imas dulu sekolah seangkatan dengan saya, mereka pasti malu. Imas telah membuktikan bahwa ia bisa lebih berani dan mandiri ketimbang teman-teman laki-laki dan sesama perempuannya yang lain.
 
Walau pun saya tidak mengenal Imas, tetapi saya sangat yakin, jika ia seorang siswa yang ulet dan rajin. Ia mampu membagi waktunya; untuk sekolah/belajar dan berjualan. Ia tidak seperti kebanyakan teman-teman perempuan lainnya. Jika teman-teman perempuan lainnya asyik hura-hura, pacaran, bergaul tidak karuan, banyak bohongin orang tua, dan perilaku jelek lainnya, Imas berbeda, Imas mampu berbeda karena ia mau menjadi anak muda yang mandiri.
 
Kabar ini menjadi pukulan telak buat siapa pun, terutama para laki-laki yang suka meremehkan perempuan. Begitu juga teman-teman perempuan, yang kerjaannya cuma morotin duit orang tua, jalan-jalan nggak karuan, dan pacaran. Termasuk buat para mahasiswa, ternyata ada adik kelasnya yang masih duduk di bangku SMA tetapi jiwanya dewasa. Saya juga berharap akan banyak siswa dan mahasiswa seperti Imas.
 
Saya teringat pada sosok Siti Khadijah, salah seorang istri kesayangan Nabi yang juga sukses berjualan. Ia menjadi tokoh paling fenomenal dalam sejarah Islam dan dunia, yang tercatat sebagai perempuan pebisnis kelas kakap. Sejarah lampau ini sekaligus ingin menunjukkan bahwa Islam sama sekali tidak melarang perempuan berjualan atau beraktivitas yang bermanfaat lainnya. Kita, perempuan dan laki-laki, boleh dengan bebas mendayagunakan potensi dan kualitas diri asalkan demi kebaikan.

0 Response to "Ia Sekolah Sambil Jualan"

Post a Comment