INSPIRASI SHALIHAH - Sering lihat suami-istri marahan nggak? Atau minimal lagi ngambek? Sering kan ya. Yang paling dekat itu istri atau suami teman-teman sekalian, atau Ibu-Bapak kita di rumah. Hmm, kalau lagi ngambek terus marahan paling males lihatnya ya. Hehe.
Ya, memang itulah rumah tangga. Ngambek dan marahan itu wajar. Malah ia bisa jadi bumbu rumah tangga agar semakin sedap. Bahkan, tidak mungkin rasanya jika sebuah biduk rumah tangga tak pernah ada ketegangan atau konf...lik. Ngambek dan marahan itu bukan untuk dilawan atau dhilangkan, tetapi dikelola dengan baik.
Coba saja, jika sejak dari awal menjalin cinta masing-masing punya pengertian dan pemakluman. Bahwa ikatan pernikahan itu atas dasar sikap dan komitmen untuk saling memaklumi kekurangan dan perbedaan. Tidak ada manusia (laki-laki maupun perempuan) yang hidup sempurna, tanpa kekurangan.
Ada pengalaman yang sering saya terapkan di keluarga. Misalnya, saat Ibu dan Ayah kelihatan beda pendapat, kemudian ngambek. Seringnya yang mengalah itu Bapak. Tepat di saat melihat suasana ngambek itu, biasanya saya diam dan berdo'a, semoga tidak berlangsung lama. Setelah suasana mulai reda, biasanya saya suka mendekati Ibu, bermanja-manja dan mengajaknya bercanda. Sambil menyelipkan 'ilmu' bagaimana ber-mu'asyarah bil ma'ruf dalam keluarga.
Nah, begitu pun pada Bapak, saya lakukan yang sama. Meskipun saya lebih 'blak-blakan' pada Ibu. Tetapi saya tetap berusaha melakukan hal yang sama. Saya selalu berusaha bagaimana caranya menasehati orang tua dengan tanpa menyinggung perasaannya. Ya dengan bermanja dan bercandalah saya mengatasinya.
Jadi saya mohon sekali, kepada teman-teman, baik muda dan tua, yang belum atau sudah menikah, jangan sampai tidak punya selera humor. Humor yang cerdas ya, bukan humor yang tidak karuan.
Pada intinya, saya ingin menyampaikan jika menghormati masing-masing pasangan itu penting; laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya, Bapak kepada Ibu atau sebaliknya. Kedua-duanya sama-sama mulia dan saling membutuhkan. Di saat suasana keluarga sedang bahagia, sempatkanlah untuk membuat komitmen, jika pada suatu saat diketemukan sikap ngambek dan marahan, itu semata-mata bukan saling benci, tetapi karena betapa sayang.
Jika yang kelihatan ngambek duluan sang istri, sang suami bersiap-siap menyiapkan jurus untuk mengalah dan nanti menghiburnya. Bukan malah melawan lagi dengan kemarahan. Wah ya hancur nantinya. Hehe. Begitu pun kalau yang kelihatan ngambek suami duluan, istri harus punya trik untuk mengalah dan nanti menghiburnya. Tidak mudah memang, tetapi bukan untuk dihindari, apalagi ditakuti. Ini untuk dicoba, dipelajari, dan dipraktikkan.
Saya berdo'a, semoga keluarga dan rumah tangga teman-teman berada dalam ketentraman.

0 Response to "Suami-Istri Marahan"
Post a Comment