INSPIRASI SHALIHAH - Siapalah yang tidak ingin menikah. Menikah sudah lazim dalam kehidupan manusia. Menikah merupakan ikatan suci sepanjang hayat karena Allah antara perempuan dan laki-laki. Al-Qur'an sendiri memadankan pernikahan dengan sebuah perjanjian yang berat. Perjanjian antara perempuan dan laki-laki untuk seiya-sekata, hidup bersama, dengan jujur dan terbuka.
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad Saw, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”. (Muttafaqun Alaih)
Betapapun hadits ini berbicara untuk laki-laki kepada perempuan, sejatinya ia berlaku bagi perempuan kepada laki-laki. Saya, akan membahasnya satu per satu. Laki-laki seperti apa yang baik dinikahi perempuan yang sesuai dengan hadits di atas. Saya ingin memaknai hadits ini dengan sedikit makna yang berbeda. Sebagai berikut:
Pertama, karena hartanya. Ketentuan ini sejatinya ingin mengingatkan kepada perempuan agar saat menikah tidak tergiur dengan banyaknya harta laki-laki. Sebab kenapa? Harta gampang dicari, tidak hanya oleh laki-laki, melainkan juga oleh perempuan. Bukankah banyak perempuan-perempuan yang jauh lebih kaya daripada laki-laki?
Kedua, karena kedudukannya. Nabi Saw juga ingin memberikan rambu-rambu, bahwa kedudukan yang tinggi dan terhormat di hadapan masyarakat tidak dapat menjamin keutuhan rumah tangga. Karena kenapa? Lagi-lagi, kedudukan sangat mudah dicari. Kedudukan hanya akan menjebak kita pada sikap sombong dan merendahkan. Bukankah banyak perempuan-perempuan yang jauh lebih tinggi kedudukannya ketimbang laki-laki?
Ketiga, karena ketampanannya. Perempuan juga mesti menyikapinya dengan dewasa. Sebab menikah taruhannya adalah masa depan kehidupan. Suram atau tidaknya masa depan tergantung pada kita, bagaimana menyikapinya. Ketampanan itu sementara, karena pada akhirnya laki-laki juga akan menua. Bukankah banyak rumah tangga yang bubar karena suaminya tampan dan berselingkuh?
Keempat, ini pesan Nabi Saw yang utama, adalah karena agamanya. Jemputlah laki-lakimu karena agamanya baik. Agama itu saya maknai sebagai akhlak yang baik. Karena agamanya, laki-laki tersebut tahu betul bahwa perempuan calon istrinya, sama-sama mulia seperti ibunya. Ia menghormati perempuan sebagaimana menghormati ibunya. Ia akan memberikan kesempatan kepada istrinya agar kelak tetap bisa mengembangkan potensi dan kreativitasnya; bekerja atau berkarir, berpendidikan, dan lainnya. Termasuk, ia yang akan menjadikanmu istri seumur hidup, tidak akan menduakanmu.
Dari keempat kriteria di atas, agama sebetulnya yang utama. Karena agama, karena akhlaknya yang baik, seorang perempuan akan menemukan seorang laki-laki yang sederhana, tetapi kaya di hadapannya. Akan menemukan laki-laki sederhana, tetapi tampan di hadapannya. Akan menemukan laki-laki sederhana, tetapi tinggi kedudukannya.
Saya menulis ini karena yang sering banyak terjadi adalah pasangan suami-istri yang sejak awal tidak dilandasi prinsip jujur dan terbuka. Jalinan rumah tangganya kaku dan serba salah. Tidak mudah berdialog, dan seringnya saling menyembunyikan. Teruslah merambat, rentan terjadi kesalahpahaman. Terlebih, ketika perempuan menemukan laki-laki yang arogan dan mau menang sendiri. Istri dijadikan bawahan. Istri dikekang sana-sini, tanpa boleh memberi alasan. Ini tidak boleh, itu tidak boleh. Demikian seterusnya. Semoga kita terhindar dari bahaya semacam itu.

0 Response to "4 Pesan Nabi untukmu Sebelum Menikah"
Post a Comment