Harta, Anak, dan Rumah Tangga

INSPIRASI SHALIHAH - Dalam kehidupan manusia; harta, anak, dan rumah tangga sudah niscaya, satu sama lain saling berkaitan. Jika perempuan dan laki-laki telah dipertemukan dan dihalalkan dalam akad pernikahan, menjalin rumah tangga adalah tugas selanjutnya. Dalam menjalin rumah tangga itulah, sudah bisa dipastikan harta dan anak menjadi impian banyak pasangan. Rumah tangga tanpa anak, terasa belum lengkap. Rumah tangga, anak, tanpa harta, juga sering banyak menyulut masalah.
 
Kalau saya amati, ujian dan cobaan sepasang suami-sitri selepas pernikahan akan berkisar pada tiga aspek ini; harta, anak, dan rumah tangga. Harta memang penting, agama juga begitu menganjurkan agar Muslim mencari rezeki yang halal dan baik. Bahkan sebuah penggalan hadits menyatakan, carilah dunia (harta) seolah-olah kamu hidup selamanya. Nyatalah sudah, bahwa Islam begitu menganjurkan agar pemeluknya kaya harta.
Harta, Anak, dan Rumah Tangga
 
Tetapi kemudian, banyak harta tidak menjamin ketenangan hidup seseorang. Betapa banyak rumah tangga yang hartanya bergelimangan, tetapi belum dikaruniai anak, sampai jalinan rumah tangga pun terancam. Tidak sedikit pasangan suami-istri yang ribut berantakan, hanya karena belum dikaruniai anak. Padahal, harta kedua berlimpah. Tugas kita adalah bagaimana harta yang didapat dapat memberkahi. Berkahnya harta akan berbuah kesabaran dan keyakinan akan Allah.
 
Berikutnya, ada sepasang suami-istri yang tampak sederhana, jalinan rumah tangga berjalan seperti biasa, tapi ujian datang dari harta. Siang malam bekerja keras, tetapi hidup tetap sederhana. Punya rumah hanya cukup untuk sekedar berteduh dari panas dan hujan. Jangankan mobil dan motor, sepeda pun tak punya. Bisa makan dan minum sehari-hari saja, sudah alhamdulillah. Lelah iya, tetapi dengan harapan semoga dengan sabar, lelah itu menjadi berkah.
 
Harta ada, anak bahagia, tapi rumah tangga sedang di ujung tanduk. Kalau tidak suami, ya istrinya yang selalu bikin gara-gara. Akhirnya kehadiran anak dan harta pun seakan tak ada guna, karena prahara rumah tangga meregang nyawa. Bahkan harta pun mungkin mudah melayang, anak pun jadi korban. Kasih sayang dan perkembangan mental anak pun tergadaikan. Na'uzubillah.
 
Begitulah kehidupan, kalau kita tak waspada sedari awal, kelak di depan akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Ini bisa menjadi pelajaran penting bagi siapapun. Bagi suami-istri yang masih terjaga jalinan rumah tangganya dan bagi segenap muda-muda yang akan dan mungkin baru saja menikah. Bahwa apa-apa yang melekat dengan kehidupan kita, pastilah menyimpan ujian dan berkah. Kalau kita kuat menghadapi segala macam ujian, berkah pun akan dirasakan. Tetapi kalau malah mengedepankan emosi dan tak ada yang mau mengalah, atau malah mencari kambing hitam, hidup pun berujung berantakan.
 
Apapun yang ada di kehidupan ini sejatinya dari Allah. Gantungkan dan carilah pengharapan hanya kepada Allah. Allah Maha segalanya. Termasuk mengenai harta, anak, dan rumah tangga. Terus berikhtiar, jika ada masalah komuniaksikan, dengan jujur dan saling terbuka. Insya Allah bahagia. Semoga.

0 Response to "Harta, Anak, dan Rumah Tangga "

Post a Comment