INSPIRASI SHALIHAH - Kalau bahas urusan suami-istri, di mana-mana, yang kena batunya pasti istri. Mentang-mentang ada hadits yang bilang "Sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri salehah"; tiap kali denger ceramah, pasti bahasnya istri itu harus salehah, nurut suami, pinter masak, pandai mengalah. Kalau nggak gitu, para jamaah pasti diskak sama 'neraka'. Kalau istri nggak itu yang neraka, kalau istri nggak ini ya neraka. Sedikit-sedikit neraka. Gila! Serem amat. Hehe.
Jarang sekali saya menemukan penceramah atau mubaligh-ah yang bahas bagaimana suami saleh. Biasanya para suami seneng, petantang-petenteng merasa paling menang. Parahnya, hal-hal kaya gini ini juga diamini oleh para istri kebanyakan. Makanya, banyak istri yang rela ngelakuin apa saja asalkan suami senang. Lebih baik istri menderita, daripada suami murka. Astaghfirullah.
Pernah nggak kita berpikir, juga harus ada suami saleh? Kan curang, yang banyak dituntut selama ini istri harus salehah, sementara suaminya nggak mau saleh, ini gimana urusannya? Saya sih memahami hadits itu bermakna luas dan seimbang. Bahwa rumah tangga itu harus dijalankan dengan baik dan seimbang. Supaya indah dan enak dipandang seperti perhiasan. Karena kalau yang indah itu cuma istri itu namanya berat sebelah. Karena istri jadi perhiasan, misalkan emas, nah biar serasi suaminya juga harus bisa menjadi emas, jangan jadi suami tembaga.
Perhiasannya ya suami-istri. Suami-istri yang memang pantas jadi perhiasan. Suami saleh dan istri salehah itu harus satu paket. Nggak bisa masing-masing jalan sendiri. Yang dituntut salehah itu cuma istri, o ya nggak bisa dong, harusnya suami juga harus saleh. Sederhananya begini, salehah itu istri yang pandai, mana mungkin kesalehahannya itu dipahami kalau suaminya nggak saleh alias bodoh. Hehe.
Nah, makanya lebih baik sekarang ngaca! Hehe. Suami harus ngaca, pernah nggak kepikiran jadi suami yang saleh. Ya karena istri salehah itu cuma pantas buat suami yang saleh. Ciri suami saleh itu, mau hormat pada istri, karena dia tahu istri itu manusia mulia ciptaan Allah. Ya selama istri berbuat kebaikan dan menasihati akan kebaikan, ya suami harus hormat dan melaksanakan.
Suami saleh juga suami yang memahami bahwa nikah itu ikrar seumur hidup, yang menuntut pertanggungjawaban dunia dan akhirat. Janji itu kan hutang, maka segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing pasangan harus dipahami, dan segala konsekuensinya harus dilaksanakan. Suami saleh juga, suami yang nggak gengsi bantu istrinya urus rumah tangga dan mendidik anak.
Lebih dari itu suasana keluarga yang harmoni tidak mungkin akan tercipta kalau tidak ada kekompakkan dari keduanya. Sedahsyat-dahsyatnya konflik rumah tangga, pahamilah, jangan cepat emosi dan marah, bahwa itu harus dilalui dengan musyawarah. Suka duka, sedih gembira, dan lainnya dalam rumah tangga harus dirasakan bersama. Ketika ada salah, anggaplah kesalahan itu akibat kelalaian berdua. Jaga keutuhan rumah tangga dengan pandai bercanda.
Walhasil, istri salehah itu memang penting. Tak kalah pentingnya juga suami saleh. Kalau selama ini istri yang selalu dituntut untuk menunjukkan kesalehahannya, sekarang, tunjukkan juga kesalehanmu sebagai suami. Karena pada hakikatnya, suami dan istri saling membutuhkan. Jalinan rumah tangga nggak akan kokoh kalau tidak ditopang oleh dua tiang penyangga, dari suami dan istri. Jika suatu saat tiang penyangga suami terlihat goyah, istri menguatkan. Pun saat nanti tiang penyangga istri terlihat goyah, suami yang menguatkan. Saling menguatkan, jangan melemahkan.

0 Response to "Suami Saleh"
Post a Comment