Cantik Itu Tidak Mahal

INSPIRASI SHALIHAH - Kata 'cantik' melekat pada perempuan. Makanya perempuan identik dengan kecantikan. Makanya tidak jarang jika para perempuan rela membayar mahal untuk dapat tampil cantik. Rupanya masih banyak yang senang jika ia disebut cantik. Senang menjadi bahan perbincangan banyak orang, karena ia punya wajah cantik.
 
Yang lebih menggemaskan buat saya, jika para perempuan berjejaring sosial di facebook, twitter, atau sejenisnya. Nggak pandang tua dan muda, hampir tiap hari up load dan nyebar foto-foto yang dianggapnya cantik. Pamer ke sana-ke mari, supaya orang tahu jika wajahnya memang cantik. Ia rela bergonta-ganti baju mewah, pakai kosmetik dengan mencolok, asalkan ia dianggap cantik oleh banyak orang.
Cantik Itu Tidak Mahal
 
Padahal kita sudah tahu, di setiap ada foto yang dipajang di facebook atau twitter; hasilnya cuma satu banyak dikomentari para laki-laki. Mungkin ada semacam kepuasan tersendiri jika sudah up load foto terus dikomentari banyak laki-laki.
 
Teman-teman perempuan yang baik, kecantikan itu anugerah dari Allah. Kecantikan yang identik dengan wajah memang harus dijaga, bukan untuk dipamerkan dan disebarluaskan, menjadi konsumsi murahan publik. Bukan maksud saya menyalahkan, tetapi memang ini supaya bisa jadi bahan renungan, bahwa anugerah kecantikan itu harus dijaga hati-hati. Supaya tidak membuat madharat bagi diri dan orang lain di sekitar.
 
Menjadi cantik itu bukan cuma urusan wajah dan fisik. Cantik itu urusan sikap dan akhlak. Bagaimana kita bisa menjadi perempuan yang tegas dalam bersikap dan teguh dalam berprinsip. Menjadi cantik tidaklah mahal. Apalagi harus berkosmetik serba mencolok. Begonta-ganti baju mewah. Berfoto selfie dengan berbagai pose. Atau sering sekali bolak balik salon kecantikan. Menjalani program diet yang banyak mengeluarkan atau sikap berlebihan lainnya. Cantik itu tidak mahal, jika cantik itu mahal maka itu tidak cantik.
 
Saya punya saran untuk teman-teman perempuan sekalian, baik yang sudah atau belum menikah. Jagalah baik-baik kecantikan diri masing-masing. Tampilah secantik mungkin hanya di depan suamimu saja. Yang belum menikah, tahan kecantikanmu sampai nanti waktunya tiba. Silakan pamer kecantikan sesukamu dan sesering mungkin hanya kepada suamimu saja. Jangan terbalik, kalau untuk konsumsi publik tampil cantik luar biasa, tapi giliran dekat dengan suami, acak-acakan.
 
Ingat, kita hidup bukan untuk ingin dipuji orang lain. Hidup juga bukan untuk jadi ajang pamer. Tidaklah usah berususah payah membeli kosmetik yang segala macam. Tidak usah bergonta-ganti pakaian yang serba mewah. Tidak usah bolak-balik ke salon untuk hamburkan uang. Tidak usah ikut program diet yang mahal dan membahayakan. Karena Islam sesungguhnya telah mengajarkan pola hidup sederhana. Perempuan Muslimah yang memang cantik, dialah yang hidup dalam kesederhanaan. Ia memang aktif berjejaring sosial tapi bukan untuk pamer foto. Ia juga membeli kosmetik, tapi bukan untuk pamer kecantikan di ruang publik. Ia membeli kosmetik hanya seperlunya saja. Ia lebih suka tampil alami. Sementara untuk menjaga kesehatan tubuh ia senantiasa menjaga pola makan sehari-hari, olah raga sederhana, dan yang penting istiqomah puasa sunnah.
 
Saya khawatir kecantikan yang seharusnya memberkahi hidup teman-teman perempuan sekalian, malah menjadi beban dan menyulitkan. Karena doyan beli kosmetik, wajahnya jadi rusak karena efek bahan kimia. Karena doyan beli baju mewah, keuangan jadi jebol. Karena sering ke salon, kebutuhan dapur jadi terbengkalai. Karena sering up load foto, ada orang yang usil dan menyulut hal-hal yang nggak diinginkan. Yang indah itu memang kesederhanaan.

0 Response to "Cantik Itu Tidak Mahal"

Post a Comment