INSPIRASI SHALIHAH - Saya tidak ingin jelaskan apa itu jilboos. Teman-teman bisa mencari informasinya sendiri. Tetapi yang jelas, sejak kasus ini diramaikan oleh media, para 'penyuka' FB komunitas ini, jumlahnya makin bertambah. Komentar-komentar di media sosial bertaburan di mana-mana. Tidak kurang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memfatwakan haram.
Kalau kita telisik jauh, fenomena ini berkaitan dengan bagaimana cara orang, terutama perempuan berpakaian atau berbusana. Di Ind...onesia sendiri, ada banyak budaya atau tradisi berpakaian, yang tersebar di berbagai suku dan daerah. Di antara pakaian daerah itu ada banyak yang 'terbuka' atau ketat. Apalagi berpakaian sehari-hari di masyarakat.
Termasuk di kampus-kampus, terutama di kampus-kampus Islam. Saya kira, sejak lama, saya dan barang kali kita sekalian menyaksikan betul fenomena ini. Fenomena berpakaian serba ketat memakai jilbab. Awalnya mungkin sederhana, ingin tetap terlihat seksi tapi ingin tetap Islami juga. Alur berpikir ini memang 'ngawur', tetapi kita jangan mudah menghakimi senake dewek. Hehe.
Maka dari itu, sikap mencela, berkata kotor, menyumpah serapah komunitas jilboos tidak ada gunanya sama sekali. Mari kita gunakan kaca mata jernih. Bahwa ada di antara mereka (para jilboobers) yang mungkin saja hanya sekedar ikut-ikutan, tidak menyadari, atau mungkin disengaja sekali pun.
Dengan begitu, sebagai langkah awal untuk menyikapi fenomena ini, yang paling penting jangan sampai ikut terprovokasi untuk mencela. Berikutnya, bahwa kebaikan atau 'menjadi baik' adalah sebuah proses panjang yang tidak bisa dicapai secara instan. Perlu kesabaran dan proses yang bertahap dan perlahan. Termasuk para perempuan yang secara sadar atau tidak, termasuk pada kelompok jilboobers.
Nah, ingatkan dan nasihati mereka dengan cara yang baik. Ingat, amar makruf nahy munkar adalah amar makruf dengan cara yang makruf, nahy munkar dengan cara yang makruf juga. Jangan sampai niat dakwah kita baik, hanya karena caranya buruk malah justru menjadi keburukan yang baru. Jangan sampai begitu.
Jilbab itu kebaikan, baik dipakai perempuan. Oleh karena kebaikan, menyadarkannya harus dengan kebaikan. Perlu cara yang baik dan penuh kesantunan. Perihal memakai pakaian ketat, memang tidak baik, tetapi sekali lagi, perlu cara yang baik untuk meluruskannya. Buktikan bahwa teman-teman perempuan yang kini sudah berjilbab, untuk membuktikan efek baik dari berjilbab, menjadi perempuan salehah.
Terakhir, ini penting bagi laki-laki, yang sering kali membincangkan atau menyalahkan para perempuan jilboobers atau pun bukan, untuk bisa merubah cara pandangnya. Maksudnya begini, kita (para laki-laki) harus bersama-sama memulikan perempuan. Menghina, membincangkan kejelekan, dll-nya tentang perempuan sama saja menghina ibu kandung sendiri. Mengenai pikiran, jangan di depan mata, perempuan di sebrang tembok besar, kalau pikiran laki-laki (maaf) sudah terlanjur jorok maka sama saja. Jadi pikiran yang jernih ikut menentukan.

0 Response to "Jilboobs?"
Post a Comment