Insting Kerumahtanggaan

Bahagia sekali rasanya kalau melihat ada seorang laki-laki yang punya insting kerumahtanggaan. Seorang laki-laki yang punya sensitivitas dan kecenderungan tanggap pada hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga. Seorang laki-laki yang punya kepribadian rapi, ulet, dan telaten. Dia beda dengan kebanyakan laki-laki pada umumnya. Dia selalu ingin tampil beda, tetapi beda yang positif. Dia juga punya jiwa kreatif.
 
Sebaliknya, sejak lama, saya akan gampang sebel dan ingin muntah, hehe, kalau melihat ada perempuan yang tidak punya insting kerumahtanggaan. Kepribadiannya berantakan. Betul-betul cerewet, judes, nggak rapi, nggak tanggap sama pekerjaan rumah tangga, de-el-el. Amit-amit! Hehe.
 
Mengesankan memang, saat kita melihat pemandangan menawan seorang laki-laki yang punya insting kerumahtanggaan. Sebaliknya, kita akan muak saat melihat perempuan yang, astagfirullah al-'Adhim, nggak punya insting kerumahtanggaan. Apalagi budaya masyarakat kita budaya patriarkhi. Perempuan model kita pasti dijadikan bulan-bulanan, sebagai perempuan yang nggak tahu kodratnya. Hehe. Serem ya!
 
Tapi gini, anggapan begitu nggak sepenuhnya salah, juga nggak sepenunya benar. Jadi, kita ambil baiknya saja. Saya selalu mencoba belajar untuk tidak terpengaruh anggapan-anggapan aneh semacam di atas. Memang perlu waktu. Karena anggapan seperti itu telah berlangsung lama. Jangankan yang lain, saya juga merasa beraaat.
 
Makanya saya memilih begini, siapapun, perempuan maupun laki-laki harus punya sensitivitas pada hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Perempuan dan laki-laki yang tak mau berhenti belajar, nggak mudah merasa puas, dan selalu ingin memperbaiki kualitas diri. Laki-laki yang rapi, ulet, telaten, dan tanggap pada pekerjaan rumah tangga; ini yang istimewa. Laki-laki yang tanggap membantu jika lantai rumah terlihat kotor, kemudian menyapu tanpa disuruh. Melihat di dapur perabotan dapur yang kotor numpuk, juga langsung membantu mencucikannya. Ngepel, nyiram tanaman, membersihkan debu di sekitar ruang tamu, dan pekerjaan sejenis lainnya.
 
Saya rasa, belajar menjadi pribadi yang punya kepekaan inilah yang menjadi pilihan tepat. Akan membuat pribadi kita menjadi lebih bijak dan dewasa. Bagi kalian yang belum menikah, belajarlah dari sekarang, nggak ada kata terlambat. Jangan malah enak-enakan, nanti rugi kemudian. Apalagi yang sudah berrumahtangga, siap-siap saja didamprat suami jika istri nggak peka pada pekerjaan rumah tangga. Hehe. Harus, seorang istri yang saat muda sampai menjadi istri masih saja belum terbiasa peka terhadap pekerjaan rumah tangga, belajar, jangan keras kepala, jangan sampai disebut sebagai istri kurang ajar. Hehe.

0 Response to "Insting Kerumahtanggaan"

Post a Comment