Ujian Rumah Tangga dari Segala Arah

Berbicara dinamika rumah tangga itu memang nggak akan ada habisnya. Ia harus selalu dibicarakan. Selain untuk berdakwah, juga untuk salah satu ikhtiar menebar kebaikan. Pengalaman demi pengalaman yang baik maupun buruk harus kita share, agar bisa saling belajar. Pengalaman rumah tangga yang baik tentu bisa dijadikan teladan. Pengalaman buruk juga demikian, bisa menjadi benteng agar kita bisa berhati-hati.

 

 

Kita harus tahu bahwa masalah dalam rumah tangga akan datang dari segala arah. Bahkan, ia kadang bisa datang tiba-tiba tanpa diundang. Bahkan, kita pun sering kali terkaget karena masalah itu datang tanpa kita sangka sebelumnya. Ituah ujian, kita harus siap menghadapi kapan pun ia datang.

 

Masalah itu bisa datang dari suami. Padahal di saat sebelum menikah, calon suami masih tampak ramah. Setelah nikah pun sama sekali nggak ada gelagat aneh. Tetapi setelah rumah tangga berjalan beberapa bulan, pertanda masalah itu makin jelas terlihat. Bisa datang tiba-tiba dan perlahan. Suami bisa berubah menjadi sosok suami yang tempramen, mudah tersingguh, dan gampang marah.

 

Di dalam kondisi seperti ini, kalau istri dan keluarga tidak sabar, yang akan terjadi pasti konflik berkepanjangan, dan pisah. Na'uzubillah. Sebaliknya jika istri bisa menyikapi masalah ini dengan bijaksana dan dewasa, masalah ini sesungguhnya bisa menjadi sarana untuk memperkokoh bangunan rumah tangga. Semakin sering masalah datang, dan di saat yang sama bisa disikapi dengan bijaksana, maka jalinan rumah tangganya akan semakin erat. Akan semakin tumbuh sikap saling pengertian.

 

Anggaplah ini ujian dari Allah. Dan yang bisa memberi jalan keluar adalah Allah. Sikapi masalah sebagai bumbu-bumbu penyedap, sebagai bagian penting dari nikmatnya rumah tangga. Bumbu-bumbu itu harus dihaluskan agar bisa menimbulkan aroma sedap dan enak dimakan. Begitulah juga kalau kita analogikan dengan konteks rumah tangga. Suami istri harus pandai untuk bisa menghaluskan masalah-masalah yang datang.

 

Percayalah bahwa suami istri mana pun pasti akan dihinggapi masalah dalam rumah tangga. Secantik dan setampan apa pun, sekaya dan semiskin apa pun, pasti jalinan rumah tangga akan diuji dengan masalah yang dapat merenggangkan tali pengikat suami dan istri. Jangan pernah merasa menjadi orang yang paling menderita dan bersalah. Bisanya Allah menimpakan masalah itu karena Allah percaya dengan kita, bahwa kita bisa menghadapinya. Jangan mengeluh, karena mengeluh tak kan bisa membuat masalah menjauh.

 

Ada rumah tangga yang awalnya baik-baik saja, tetapi dalam prosesnya ujiannya berat. Di lain kesempatan, ada rumah tangga yang biasa-biasa saja tetapi mereka mampu menikmatinya. Ada juga yang awalnya tampak tidak harmonis tetapi karena pandai mengelola emosi, malah proses rumah tangganya berjalan dinamis dengan baik. Yang paling penting itu adalah cara pandang. Bagaimana kita bisa memandang setiap masalah yang datang sebagai anugerah dari Allah yang hikmahnya tak terbilang.

 

Begitulah, karena rumah tangga itu sebuah proses. Menuju keluarga sakinah yang diharapkan harus melalui proses yang perlahan dan panjang. Tidak ada yang instan. Selain dari suami, ujian datang bisa dari istri, anak, mertua, orang tua kandung, tetangga, saudara, dan lainnya. Maka bijaklah, dan selalu tempatkan Allah di hati kita masing-masing. Kuncinya teruslah berhusnudhon, beribadah kepada-Nya, dan terus berbuat baik kepada sesama. Insya Allah.

Posted by Ari Saeful Bahri

Tweet