Pacaran, Menyesatkan!

INSPIRASI SHALIHAH - Entah dari mana ia berasal. Siapa pelaku pertama yang membudayakan. Semakin hari semakin mewabah dan menyengsarakan. Ia membuat pendidikan semakin diambang kehancuran. Ia juga membuat para regenerasi bangsa malas dan tak punya impian. Masa depan bangsa pun luluh-lantak berantakan.
 
Pacaran. Virus ini mewabah ke mana-mana. Virus ini yang membuat para remaja dan pemuda tidak produktif. Kerjaannya ngeluh, malas, dan bergaul yang tidak karuan. Tidak pandang usia, dari SD, SMP, SMA, PT, virus pacaran subur menjamur. Mereka bangga, dianggap punya pacar, memamerkan pacarnya di hadapan banyak orang.
 
SMS-an, telponan, BBM-an, sampai ketemuan padahal belum nikah. Yang juga menggelikan, pamer foto-foto berduaan, panggilnya Ayah-Bunda, hadeuh ampun deh. Hehe. Sungguh, nasib remaja dan pemuda bangsa kita hancur-hancuran. Ini satu dari sekian buanyak buktinya, menurut Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di kisaran peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara.
 
Mengenaskan! Orang lagi pacaran, mana mungkin konsen belajar. Orang lagi pacaran mana mungkin suka baca buku, apalagi menulis. Jauuuh dan nggak bakal kepikiran. Di sekolah bukannya belajar malah sibuk geng-gengan, pas ulangan contek-contekan, ribut tawuran. Mahasiswa di kampus juga sama, yang laki-laki motor-motoran, gaya-gayaan, pakaiannya keren-keren, eh bikin makalah copas (copy-paste), kerjaannya nongkrong nggak karuan, demo bakar-bakaran ban, kuliah nggak kelar-kelar. Yang perempuan, dandan sampai menor pisan, ngerumpi mulu, pas giliran diskusi pada diem. Hehe.
 
Teman-teman, yang namanya pacaran itu pasti bubaran. Yang namanya bubaran itu karena sudah bosan. Akhirnya menyakitkan. Sudah tahu menyakitkan, malah ikut-ikut melakukan. Heran. Padahal isinya pacaran itu cuma, SMS-an, BBM-an, gombal-gombalan, ketemuan, jalan-jalan, traktiran, ngambekan, marahan, ya ujungnya bubaran. Memang, menyesatkan!
 
Kalau kita sayang sama diri sendiri, tidak mungkin Anda begitu murahan jual harga diri. Orang tua mahal-mahal biayain sekolah-kuliah, sudah besar malah ngelunjak, nurut sama anak orang. Silakan pacaran, tapi kamu harus bayar duluan segala jerih payah dan perjuangan orang tua dan satu lagi nyebur ke laut aja. Hehe.
 
Yang juga sangat penting, untuk para orang tua, senantiasa belajarlah menjadi orang tua yang smart dan cool, bisa menyesuaikan dengan zaman. Nggak gampang marah. Nggak boleh ini, nggak boleh itu. Menjadi orang tua yang bersahabat, menjadi tempat curhat. Tempat pengaduan yang nyaman dan menentramkan putra-putrinya yang mudah dirundung kegalauan.
 
Teman-teman, selama masih muda, masih sekolah dan kuliah, fokuslah dulu belajar, gapai masa depan. Tidak usah risaukan jodoh. Jodoh di tangan Allah. Selama waktu menjemputnya tidak tepat, mau pakai ikhtiar apapun jodoh tak kan merapat. Bagi yang sudah siap menikah, menikahlah, tidak usah lama menunggu, lagian menunggu apa, menunggu sampai bubaran? Kalian yang sudah merasa menemukan, segera ikat dan menikahlah. Masih banyak teman-teman kita yang begitu menantikan datangnya jodoh dan menikah, tetapi kesulitan.
 
Tidak kalah penting, bahwa menikah, juga jangan terburu-buru. Nikah itu kenikmatan, ia harus dinikmati, bukan karena gengsi, atau ikut-ikutan, karena didorong-dorong teman, apalagi karena paksaan. Ada banyak pasangan yang sudah menikah tapi jalinan rumah tangganya diliputi kekhawatiran, takut kehilangan berlebihan, dan kecemasan. Atau sama sekali tidak atau belum menemukan kebahagiaan. Banyak, banyak saya temukan. Kalau sudah begitu apa tidak stress! Hehe.

0 Response to "Pacaran, Menyesatkan!"

Post a Comment