Meramadhankan 11 Bulan ke Depan

INSPIRASI SHALIHAH - Ketika menginjak hari-hari terakhir ramadhan, ada rasa tak ingin ditinggalkan ramadhan. Ya, sebagai manusia biasa, siapalah yang ingin ditinggalkan oleh bulaan suci yang serentak dapat membalikkan suasana kehidupan menjadi khidmat dan penuh kekhusyuan. Kontras sekali, memang, tetapi itulah keindahan ramadhan. Ia mampu menyulap kebiasaan manusia dengan drastis.
 
Sedih pastinya karena ramadhan baru akan kita temui lagi di tahun depan. Itu pun kalau Allah berkehendak kembali mempertemukan. Sedih ala kadarnya saya kira wajar, yang penting jangan berlarut. Karena itu, mari sama-sama kita manfaatkan hari-hari terakhir ramadhan ini, agar bekal sebulan ramadhan ini bisa menjadi modal untuk menyemai 11 bulan yang lain ke depannya.
 
Bagaimana ya, kira-kira bisa meramadhankan 11 bulan yang lain ke depan? Memang bukan perkara mudah. Saya juga dalam posisi yang sama sebagaimana Muslim pada umumnya, yang sedang terus berikhtiar, bagaimana caranya bisa meramadhankan 11 bulan yang lainnya.
 
Meramadhankan 11 bulan yang lainnya itu berarti kita berusaha istiqomah, agar sejumlah ibadah ritual maupun sosial yang kita lakukan di ramadhan, dapat kita lakukan juga pada bulan-bulan lainnya. Saat kita menunaikan shalat, sedekah, tadarus al-Qur'an, dan lain sebagainya, maka pada bulan Syawal, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan lain seterusnya, aktivitas kebaikan itu harus terus konsisten kita tunaikan.
 
Yang jelas, langkah pertama bagi kita adalah memantapkan niat. Yuk kita tancapkan kembali dengan niat yang kuat, bahwa kita yakin dan akan bersungguh-sungguh berusaha bisa istiqomah menjalankan aktivitas kebaikan di luar bulan ramadhan. Tetapi kemudian, niat yang kita tancapkan itu mesti diiringi aktivitas nyata. Kita bisa melakukannya secara bertahap, yang penting terus menerus. Saya yakin jika langkah sederhana itu dilakukan, kita akan bisa mencapai keistiqomahan.
 
Dalam konteks yang lebih luas, fokus kita ke depan adalah senantiasa berkomitmen pada kebaikan. Lakukan segala hal dalam kehidupan sehari-hari dengan niat baik dan ibadah. Ciri-ciri kebaikan itu saat kita berbuat, orang lain tidak terganggu dan tersakiti. Saat kita berucap, ucapan kita tidak menyinggung, apalagi menyakiti hati orang lain. Termasuk misalnya, saat kita telah berusaha berucap dan bersikap baik, tetapi malah disalahpahami, kita tetap tidak membalasnya dengan kejelekan. Terus saja, fokus selalu kebaikan dan kebaikan. Kebaikan dibalas kebaikan lain, kejelekan pun kita balas dengan kebaikan.
 
Komitmen ini memang susah, tetapi kalau kita yakin, kita bisa melaksanakannya, Allah akan berikan jalan mudah. Begitulah, selalu ada kemudahan seusai kesusahan. Kesusahan itu adalah sebuah lorong gelap yang mesti kita lewati, untuk menemukan sebuah jalan terang penuh cahaya, yang bisa menerangi.
 
Mari terus memohon ampunan kepada Allah, sambil terus meningkatkan kualitas ibadah kita. Insya Allah, 11 bulan lain, selain ramadhan, akan tetap bernuansa ramadhan, saat kita yakin dan istiqomah melanjutkan berbagai amalan-amalan. Aamiin.

0 Response to "Meramadhankan 11 Bulan ke Depan"

Post a Comment