Dikiranya Dia saja yang Punya Masalah

INSPIRASI SHALIHAH -

Biasanya, siapapun, terutama ibu-ibu yang suka bikin status heboh, biar kelihatan gembira, riang dan ceria, itu sebenarnya ia sedang gundah gulana, galau kacau balau. Hehe. Perlu saya tegasin nih, semua orang, bukan cuma kamu seorang, semuanya punya masalah, akan merasakan gundah gulana, akan merasakan galau kacau balau. Hehe. Jadi tidak usah kuatir dengan gundah dan galau karena itu sudah jadi fitrah manusia. Yang harus dipikirkan itu cara mengatasinya.

Sebaiknya memang tidak men-share status facebook bernada galau yang berlebihan. Juga jangan terlalu berlebihan men-share status facebook yang bernada riang sampai terkesan kaya orang lagi jempalikan. Kalem dan biasa saja-lah. Sederhana itu lebih ngademin, lebih dewasa, lebih bersahaja. Jangan memelihara kepura-puraan ya. Bilang saja kalau sedang galau, kalau sedang sedih, tetapi jangan disebar-sebar sembarangan. Sekadar share dengan sahabat untuk curhat sih boleh saja, hanya saja pandai-pandailah memilih sahabat curhat.

Apalagi sekarang sedang bulan ramadhan, bulan istimewa yang harus kita manfaatkan. Jangan sampai ramadhan dinodai oleh kita sendiri, umat Muslim. Puasa ramadhan melatih diri kita untuk bisa menahan diri dari melakukan tindakan yang buruk. Membiasakan diri untuk tidak mudah emosi dan amarah.

Kemarin siang, saya menyaksikan dengan kepala mata saya sendiri, sebuah tragedi yang sempat bikin saya kaget dan bengong. Seorang suami memarahi istrinya dengan penuh kesal. Membentak-bentak sampai membuat istrinya menangis. Terlepas dari apa yang sedang dihadapi oleh istri dan suami itu, semoga kita tidak mengalami hal yang sama. Jangan sampai menodai kemuliaan ramadhan.

Seberat dan sebanyak apapun masalah yang dihadapi dalam rumah tangga jangan disikapi dengan emosi dan marah. Kendalikan nafsu. Kalian kan sudah menjadi istri dan suami, jangan sampai tega saling memarahi. Kalian itu harus satu jiwa. Setiap ada masalah hadapi bersama, jangan saling menyalahkan. Dan buat para suami, jangan mengedepankan ego. Jangan selalu merasa berkuasa dan menang sendiri. Jangan mentang-mentang punya otot dan tenaga yang kuat.

Para suami itu kan katanya pemimpin, jadilah selayaknya pemimpin. Pemimpin yang bisa mengayomi, sikapnya dewasa dan bijaksana. Surga ada pada ridha suami saya juga setuju, tetapi suami seperti apa yang harus ditaati. Kalau suaminya nyebelin, yang bermasalah ya suaminya bukan istri. Suami yang harus ditaati adalah suami yang mau mendengar saran, keluh kesah, curhatan istri. Suami yang mau berbagi dengan istri. Suami yang jujur dan terbuka kepada istri.

Sudahlah, kembali kepada nuansa ramadhan, semoga dengan puasa ini bisa membuat kita semakin dewasa dan bijak. Bisa membuat kita menahan diri dari segala hal yang berbau keburukan. Tetap jaga prasangka, agar senantiasa baik. Jangan mengira diri kamu yang paling menderita. Juga jangan selalu tenang dan nyaman merasa bahagia. Bahagiakan dan do’akan yang sedang punya masalah, agar bahagia yang kita dapatkan abadi. Wallahua’lam bis-Shawab.

Posted by Ari Saeful Bahri

Tweet