Berpakaian

INSPIRASI SHALIHAH - Berpakaian sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Ia merupakan kebutuhan primer, selain pangan dan papan. Kebutuhan ini tidak boleh tidak, karena berfungsi melindungi, terutama dari terik dan dinginnya cuaca. Kita pun bisa melihat berbagai jenis pakaian berbeda-beda, ini tidak lain karena menyesuaikan dengan cuaca di tempat tertentu.
 
Terlebih bagi umat Muslim, berpakaian tak cuma sekedar untuk melindungi diri dari berbagai cuaca, berpakaian adalah upaya wajib seseorang untuk menutupi auratnya. Makanya, bagi dia yang taat akan agama Islam, berpakaian tidak hanya asal berpakaian, tetapi disesuaikan dengan tuntunan syariat.
 
Berkenaan dengan pakaian, kegelisahan saya semakin menjadi. Tiap hari beraktivitas di tempat yang berbeda, kita akan menyaksikan lalu lalang banyak orang dengan jenis pakaian yang beragam.
 
Dari sekian banyak yang saya temukan, dan barang kali ini juga yang menjadi perhatian agama Islam, adalah cara berpakaian perempuan, Muslimah. Ini bukan hanya karena agama Islam merupakan agama terbesar, tetapi juga bahwa berpakaian mencerminkan jati diri dan akhlakul karimah seseorang.
 
Ya, untuk jenis dan gaya berpakaian seorang laki-laki (Muslim) tidak terlalu menjadi bahasan. Karena itu sekali lagi, ini berkaitan dengan cara berpakaian para Muslimah. Sejauh yang saya lihat; para perempuan berpakaian dengan mode beragam. Mulai dari yang serba terbuka; belum pakai jilbab, pakai baju dan celana pendek, pakai baju dan celana ketat, pakai baju dan celana transparan, dan sejenisnya. Tidak hanya itu, para Muslimah yang sudah berjilbab pun masih banyak yang lengah. Kepala mereka memakai jilbab, tetapi jilbabnya hanya nempel belaka dan sekedarnya saja. Baju dan celananya masih ketat, transparan, dan masih jauh dari ketentuan menutup aurat. Bahkan, sekarang sedang marak fenomena hijabers/jilbabers, para Muslimah yang identik dengan hijab panjang dan lebar, dan pakaian serba mewah. Modenya macam-macam; yang transparan, yang ketat, yang super longgar, dan lain sejenisnya.
 
Saya sendiri mengamati ini bukan untuk menyalahkan para perempuan Muslimah. Saya hanya ingin ajak para perempuan untuk terus berupaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga tulisan ini termasuk salah satu ikhtiar watawa shaubil haqqi watawa shaubish shabri. Belajar untuk lebih menyayangi dirinya sendiri dari segala macam gangguan. Menjadi pribadi yang berhati-hati dan sederhana dalam berpakaian.
 
Sebab, Islam yang selama ini saya pelajari, selalu menuntun pada kesederhanaan, tidak bermewah-mewahan, apalagi ikut-ikutan trend dan mengedepankan gengsi. Saya juga tidak termasuk orang yang ingin melarang para Muslimah untuk tampil modern. Tetapi modern di sini dengan catatan sederhana.
Untuk hal ini, saya harus menyebutkan salah seorang Muslimah bernama Ibu Siti Maemunah, perempuan Muslimah yang menjadi istri Ustadz Yusuf Mansur. Saya melihat cara berpakaian Bu Mae dari berbagai video di youtube. Saya melihat, cara berpakaian Bu Mae ini yang pas, dalam arti tidak berlebihan untuk tetap tampil elegan di masa sekarang. Beliau juga tidak termasuk perempuan Muslimah yang boros kosmetik. Atau malah saya yakin beliau menghindari kosmetik. Ini teladan yang baik. Bahwa tampil syar'i itu tidak melulu harus serba mewah apalagi berlebihan. Apalagi sampai memakai kosmetik yang berlebihan juga. Barang kali penasaran, teman-teman bisa menyaksikan tausiyah Bu Mae dan cara berpakaiannya para video youtube. Ia berpakaian dengan sederhana, berjilbab juga tidak terlalu pendek dan panjang. Tampilan yang apa adanya dan tidak dibuat-buat.
 
Nah, di bulan ramadhan ini, saya rasa, moment tepat untuk saling mengoreksi diri, sejauh mana cara berpakaian kita selama ini. Apakah masih berpakaian terbuka, atau berjilbab tetapi masih transparan dan apalagi berlebihan. Semoga cahaya hidayah Allah senantiasa menerangi lorong gelap hati kita. Aamiin.

0 Response to "Berpakaian"

Post a Comment