Menyambut Nuzulul Qur'an

INSPIRASI SHALIHAH - Salah satu moment istimewa di bulan ramadhan adalah nuzulul qur'an; moment turun pertama kalinya ayat al-Qur'an. Kitab suci paling istimewa yang dimukjizatkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai pelengkap kitab suci sebelumnya, sekaligus sebagai petujuk hidup bagi manusia.
 
Dengan itu, ramadhan juga disebut sebagai syahrul qur'an; bulan al-Qur'an. Bulan di mana penuh dengan sejuta berkah jika kita istiqomah membaca dan mengamalkan kandungan ayat suci al-Qur'an. Karena itu pulalah, umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa, berlomba untuk mengkhatamkan al-Qur'an, entah secara mandiri atau berjamaah dengan bertadarus di masjid seusai shalat tarawih.
 
Mula-mula, berawal dari kebiasaan Nabi Saw melaksanakan ibadah, bertapa di gua hira. Tepat pada 17 ramadhan, Allah Swt melalui malaikat Jibril menurunkan wahyu yang pertama. Kita tahu wahyu yang pertama turun adalah ayat dalam QS. Al-'Alaq. Perintah Allah untuk membaca! "Iqra bismirabbikalladzi khalaq"; Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-Mu.
 
Saat itu Nabi Saw dirundung gelisah, takut, dan secamam menggigil kedinginan. Ia pun meminta istrinya, Siti Khadijah, untuk menyelimutinya. Siti Khadijah-lah orang yang mampu menenangkan Nabi kala itu. Siti Khadijah terus menenangkan suaminya, bahwa yang datang saat ia berada di gua hira' adalah malaikat Jibril. Ia memeluknya, sambil meyakinkan jika Allah selalu bersamanya.
 
Al-Qur'an memuat segala petunjuk untuk manusia dalam menjalani kehidupan. Salah satu hadits Nabi Saw, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang belajar al-Qur'an dan mengamalkannya". Alhamdulillah, kita di Indonesia, mayoritas penduduknya adalah Muslim, al-Qur'an menjadi rujukan utama dalam menjalani kehidupan. Kita bisa lihat mulai dari anak-anak sampai dewasa terus istiqomah memedomani al-Qur'an. Saat bulan ramadhan ini, ada yang membuat hati kita terhenyak, yakni salah satu program televisi yang menayangkan para hafidz anak-anak. Mereka, anak-anak yang sejak dini dididik dengan sentuhan ayat-ayat suci al-Qur'an.
 
Selain itu, belum lama ini, kita juga mendengar sebuah komunitas yang menamakan dirinya "ODOJ"; One Day One Juz, para pengikutnya biasa dipanggil ODOJERS, mereka yang berkomitmen untuk membaca al-Qur'an setiap hari, satu hari satu juz. Mekanismenya, mengumpulkan 30 orang yang siap, dan memilih 1 koordinator, begitu seterusnya setiap hari akan mendapatkan giliran untuk membaca 1 juz dalam al-Qur'an secara acak.
 
Lebih daripada itu al-Qur'an adalah sumber peradaban Islam. Para cendekiawan Muslim yang terlampau hebat itu, segala kecerdikan dan kreativitas mereka berawal dari ketakjubannya pada al-Qur'an. Al-Qur'an, keasliannya terjaga sampai nanti hari akhir. Tak kan ada yang bisa menduplikasi al-Qur'an. Sebab sejatinya al-Qur'an bukan buatan manusia, ia adalah kalam Allah.
 
Akhirnya, mari kita tingkatkan amal ibadah kita di bulan suci ramadhan ini. Kita tingkatkan ibadah membaca al-Qur'an sampai khatam, sembari terus berupaya untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menyambut moment istimewa nuzulul qur'an, dengan serangkaian amal ibadah, insya Allah akan mengokohkan iman dan takwa kita kepada Allah Swt. Mari menyambutnya dengan suka cita, agar kita mendapatkan berkahnya. Aamiin.

0 Response to "Menyambut Nuzulul Qur'an "

Post a Comment