Hikmah Nuzulul Qur'an dan Membaca

INSPIRASI SHALIHAH - Malam 17 ramadhan, malam di mana al-Qur'an untuk pertama kalinya diturunkan. Kita mengenalnya dengan moment 'nuzulul qur'an'. Apa yang ada dibenak Anda, saat mendengar atau mengetahui istilah nuzulul qur'an? Apakah hanya moment biasa, sama seperti malam-malam lainnya? Atau harus bagaimanakah kita saat tahu bahwa malam ini malam nuzulul qur'an? Atau Anda malah dibuat bingung?
 
Begini teman-teman, coba ayat dan surat apa yang d...iturunkan Allah melalui perantara malaikat Jibril kepada Muhammad? Ya, QS. Al-'Alaq [96]: 1-5. Berikut kelima terjemah ayat tersebut: " Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
 
Tepat pada kata pertama, Allah langsung memerintah Muhammad untuk membaca. Bacalah! Perintah ini tidak dalam bentuk kiasan atau sindiran, tetapi jelas dan tegas agar Muhammad membaca, memenuhi perintah-Nya untuk membaca. Perintah ini menandakan betapa membaca adalah sumber utama kehidupan dan peradaban. Manusia, jika ingin hidup dan digdaya, membaca adalah kunci utamanya.
 
Ya, membaca. Membaca apa saja yang bisa dibaca. Membaca yang dapat mendorong kita pada kebaikan. Membaca dalam konteks luas; membaca keadaan, membaca pengalaman, membaca alam, membaca buku, dan jenis membaca lainnya.
 
Apalagi kalau puncaknya bukan membaca al-Qur'an. Al-Qur'an-lah semulia-mulianya bacaan, membacanya saja mendapatkan pahala dan kebaikan, ayat-ayatnya mencerdaskan otak, meningkatkan ketajaman berpikir, semanjur-manjurnya obat, dan sejumlah keistimewaan lainnya yang dapat membuat pikiran dan nurani cerdas nan cerah.
 
Bahkan, studi Psikolog syaraf kognitif David Lewis mengungkapkan bahwa membaca buku lebih manjur (68%) redakan stres daripada mendengarkan musik (61%). Kalau membaca buku saja efeknya sedahsyat ini, apalagi kalau membaca al-Qur'an. Teman-teman masih ragu? Inilah saatnya memulainya, memulai membaca dan merutinkannya.
 
Kegelisahan, penderitaan, kegalauan, keresahan, dan segala jiwa yang gundah gula adalah saat pikiran dan nurani kosong. Akibat pikiran dan nurani kita tak pernah diasupi gizi. Pikiran dan nurani pun perlahan meredup, tertutup, dan gelap gulita. Tak ada solusi tepat yang patut dimulai, kecuali membaca. Bacalah buku dan al-Qur'an, keduanya memuat sebaik-baiknya tuntunan dan pengalaman.
 
Saya tidak peduli Anda siapa, kerjanya apa, status sosialnya apa, dan identitas keduniaan lainnya, yang jelas Anda harus membaca. Bacalah buku, bacalah al-Qur'an. Kemajuan bangsa, bermula dari setiap individunya. Kalau sudah begitu, mau tunggu apalagi, nuzulul qur'an betapa istimewa, hikmahnya agar kita getol membaca. Bersegeralah membaca buku dan al-Qur'an, pahami setiap untaian kalimatnya, dan kemudian praktikkan dalam kehidupan sehari-harimu.

0 Response to "Hikmah Nuzulul Qur'an dan Membaca "

Post a Comment